JAKARTA - Apa yang Anda pikirkan ketika bangun
pagi ini? Jika Anda berpikir untuk menjalani hari yang normal dan biasa
saja, maka hal itu yang akan terjadi pada Anda. Sebaliknya, ketika Anda
berpikir luar biasa dimulai sejak bangun tidur, maka hari Anda akan luar
biasa.
Pendapat itu disampaikan Instruktur PT Alkon Trainindo Utama Sri Amin Wahyudi dalam Stadium Generale Technopreneurship di
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, belum lama ini.
Pada kesempatan tersebut, Amin menceritakan berbagai pengalamannya
memadukan kekuatan akal dalam perannya sebagai technopreneurship.
"Bila
ingin menjadi orang yang luar biasa, saat bangun tidur jangan hanya
berpikir biasa-biasa saja! Untuk dapat melakukan hal-hal yang besar di
hari tersebut, harus ada rasa syukur yang diucapkan. Mengucap rasa
syukur akan merangsang pikiran bawah sadar untuk dapat beraktivitas
secara optimal," tutur Amin, seperti disitat dari ITS Online, Kamis
(17/10/2013)
Amin menjelaskan, untuk merintis sebuah perjalanan
hingga menjadi entrepreneur sukses harus memperhatikan mulai dari hal
yang kecil. Sebab, segala yang dilakukan oleh tubuh merupakan bagian
dari indra perasa sehingga setiap aktivitas yang dilakukan harus
dikerjakan dengan baik.
Dia merumuskan, kesuksesan itu merupakan
hasil dari koherensi antara perasaan, pikiran dan kemauan. Perasaan
dapat membantu agar dapat melakukan sesuatu dengan hati-hati.
"Pikiran
yang selalu positif akan menghasilkan energi yang positif pula. Kemauan
akan mengarahkan kita pada apa yang akan kita kerjakan. Gabungan
ketiganya itulah yang dapat meningkatkan semangat seorang entrepreneur," imbuhnya.
Di hadapan para mahasiswa tersebut, Amin tanpa ragu bercerita tentang perjalanan karirnya, mulai dari office boy,
karyawan di PT. Freeport, hingga kini menjadi seorang wirausahawan
pernah dilakoninya. "Kuncinya adalah semangat dan rajin berkomunikasi
dengan diri-Nya," ungkap ayah empat putra itu.
Terakhir, dia
berpesan jika untuk meraih kesuksesan ada tiga jurus utama, yakni
berdoa, cara berprestasi, dan cara bekerjasama yang baik. "Jangan pernah
takut untuk gagal. Tapi takutlah saat diri sendiri merasa telah gagal
untuk mulai mencoba!" tutup Amin. (rfa)
Sumber
Rabu, 16 Oktober 2013
Buang Materi demi Jadi Guru
JAKARTA - Ada orang yang dengan mudah menemukan passion mereka. Namun, ada pula yang harus bergonta-ganti jurusan sebelum akhirnya menyadari passion mereka pada sebuah bidang tertentu.
Hal ini yang dirasakan alumni S-2 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Lisa Hadija. Menjadi guru tidak pernah terbesit dalam bayangan Lisa. Namun, ketika menjadi seorang guru, dia seakan menemukan cinta sejatinya.
Awalnya, lulusan sarjana ekonomi itu bergelut dengan dunia pemasaran dengan gaji yang besar. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan mulai berkeluarga dia merasa kurang nyaman dengan pekerjaan di bidang marketing.
Lisa pun memulai kariernya sebagai seorang guru ekonomi di SMA Khadijah. Sejak menjadi guru, peran ganda yang dilakoninya baik sebagai pengajar, ibu, dan istri justru merupakan sebuah kenikmatan bagi Lisa.\\
Baca selengkapnya di http://kampus.okezone.com/read/2013/10/16/373/882351/buang-materi-demi-jadi-guru
Hal ini yang dirasakan alumni S-2 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Lisa Hadija. Menjadi guru tidak pernah terbesit dalam bayangan Lisa. Namun, ketika menjadi seorang guru, dia seakan menemukan cinta sejatinya.
Awalnya, lulusan sarjana ekonomi itu bergelut dengan dunia pemasaran dengan gaji yang besar. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan mulai berkeluarga dia merasa kurang nyaman dengan pekerjaan di bidang marketing.
Lisa pun memulai kariernya sebagai seorang guru ekonomi di SMA Khadijah. Sejak menjadi guru, peran ganda yang dilakoninya baik sebagai pengajar, ibu, dan istri justru merupakan sebuah kenikmatan bagi Lisa.\\
Baca selengkapnya di http://kampus.okezone.com/read/2013/10/16/373/882351/buang-materi-demi-jadi-guru
Langganan:
Postingan (Atom)